Esemka Pancing Industri Dalam Negeri
Jakarta - Kehadiran 5 jenis mobil hasil rakitan anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yakni Esemka dimaksudkan untuk memancing minat industri dalam negeri.
“Bahwa kita mempunyai SDM handal yang bisa memajukan industri otomotif tanah air,” ujar Staf Ditjen Pembinaan SMK Depdiknas Ari Setiawan ketika berbincang dengan detikOto akhir pekan lalu.
Keinginannya untuk memancing pemain bisnis digambarkan melalui bimbingan Depdiknas terhadap siswa SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, Magelang Yogyakarta, SMK 4 Negeri Jakarta dan SMK 1 Cibinong yang terlatih untuk membangun sebuah kendaraan Esemka berkapasitas 1.500 cc.
“Kita melatih anak SMK untuk membuat mobil dan akhirnya kita punya SDM yang terlatih untuk membangun sebuah mobil, dan diharapkan kreasi ini bisa memotivasi pemain industri otomotif,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Ari, dengan kemapuan SDM yang terlatih, tenaga anak-anak ini bisa membantu membangun indutri otomotif dalam negeri.( ikh / ddn )
Pick Up Esemka Zhangaro
Jakarta - Setelah mengenal 2 jenis mobil Esemka sebelumnya yakni Digdaya dan SUV. Kita beralih ke mobil Esemka lainnya yakni Zhangaro.
Si mobil niaga pun ternyata tidak luput dari perhatian anak-anak SMK Negeri 10 Malang ini.
Karenanya, berbekal mesin yang sama, mereka melahirkan Zhangaro, sebuah pick up yang diperuntukkan khusus untuk urusan komersil.
Pick up ini, sekilas memang mirip dengan Futura atau Suzuki Carry, apalagi bila menilik pada desain dashboard nya, terutama pada lingkar kemudianya.
Namun, untuk engine, tetap berlogo Esemka 1.5 i EFI, meskipun untuk sasisnya mencangkok dari Mitsubishi Colt T 120 SS, tahun 2003.
Begitupun untuk gearbox yang dimabil dari merek yang sama, yakni Mitsubishi colt T 120 SS.
Sedangkan transmisi 5 speed dari Suzuki Vitara, diklaim mumpuni untuk mengajak Zhangaro bergerak mengangkat beban.
Daihatsu Grand Max ikut andil dengan menyumbangkan headlamp, sementara Daihatsu Taft GT, mengisi penerangan buritan, atau stop lamp.
Berbahan plat setebal 1,5 mm, bak seluas 1 meter kubik cukup besar untuk memenuhi kebutuhan angkut mengangkut, dengan panjang 225 cm, lebar 145 cm, dan tinggi 33 cm. ( bgj / ddn )
Esemka Dihargai Rp 80 Juta
Jakarta - Meskipun belum akan diproduksi secara massal, namun pihak Esemka sudah menargetkan harga jual mobil ini pada kisaran Rp 80 juta.
Dengan target segmentasi adalah SMK-SMK yang bisa menjadikan mobil nasional ini sebagai bahan riset dan edukasi untuk pengembangan kedepannya.
“Kita akan jual pada kisaran Rp 80 juta,” ujar Staf Direktorat Pembinaan SMK, Herdiana, ketika ditemui detikOto, beberapa waktu lalu.
Meskipun secara prototipe yang ada saat ini, lanjut Herdiana, 1 unit memakan biaya sampai Rp 100 juta-175 juta.
“Itu kan prototipe, namun kalau diproduksi massal, harga jual bisa turun,” ujar Herdiana.
Dengan hadirnya Esemka, bisa saja memberikan angin segar bagi para konsumen Indonesia yang selama ini sudah terkungkung dengan mobil-mobil produksi Jepang dan Eropa.
Meskipun harga-harga mobil saat ini terus mengalami kenaikan, namun dengan rentang harga Rp 80 juta, diharapkan konsumen Indonesia tetap dapat memiliki sebuah mobil. ( bgj / ddn )
Mobil Esemka, Tantangan Bagi SMK
Jakarta - Mobil double cabin yakni Esemka Digdaya hasil kreasi siswa SMK 1 Singosari, Malang sepertinya memang layak diacungi jempol.
Sebab walaupun hanya diberi waktu pengerjaan 3 bulan saja, 50 siswa yang terlibat dalam proyek pembuatan mobil ini terbukti sanggup mengerjakan semuanya dengan sangat rapi.
Siswa-siswa ini pun tidak sampai harus kehilangan akal dengan waktu yang singkat itu, sebab mereka malah beranggapan itu semua adalah bagian dari tantangan.
“Mereka semua tertantang menyelesaikan proyek ini,” ujar Kepala Sekolah SMK 1 Singosari Malang Bagus Gunawan ketika berbincang dengan detikOto, beberapa waktu lalu.
Karena itulah, siswa ini pun mulai mencari inspirasi ke berbagai sumber dan terciptalah sebuah desain mobil double cabin yang kekar namun elegan.
Tantangan pun berlanjut, karena setelah memegang desain tersebut siswa ini harus mampu mewujudkannya.
Hal itu bukanlah perkara yang mudah, karena mereka hanya diberi bekal sebuah mesin injeksi eks Timor berkapasitas 1.500 cc.
Karena itulah untuk memulai proyek tersebut maka siswa ini pun mulai memilih komponen yang dirasa pas untuk mobil double cabin impian mereka.
Untuk bagian kerangka, mereka memilih kerangka Isuzu Panther dengan suspensi dari Mitsubishi L300.
“Kami memilih keduanya karena keduanya memang sudah terbukti kehandalannya,” jelas bagus.
Setelah itu baru mereka membuat bodi mobil double cabin tersebut. Pembuatannya pun bukan tanpa kendala, karena semua bagian dari bodi ini mereka kerjakan secara hand made.
“Jadi kalau ada yang tidak cocok sedikit harus dibuat lagi,” ujarnya.
Setelah semuanya selesai tantangan selanjutnya menurut Bagus adalah membuat dudukan yang pas untuk mesin yang mereka miliki.
Namun sebelum itu, mesin yang mereka miliki pun ternyata belum mempunyai transmisi dan final gear. Karena itulah siswa-siswa ini memutar otak untuk mencari komponen mesin yang pas.
“Untuk transmisi dan final gear kami gunakan milik Suzuki Escudo agar tenaga yang di hasilkan makin kuat dan tidak ngedrop,” papar Bagus.
Kerja keras selama 3 bulan ini pun terbayar sudah, sebab mobil ini sudah diakui kualitasnya.
“Kemarin mobil ini baru diresmikan Pak Bupati Malang,” ujarnya.
Rencananya jika tidak ada aral melintang, mobil-mobil Esemka ini akan diperlihatkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ( syu / ddn )
Selasa, 02 Juni 2009
TENTANG SMKN
Diposting oleh anak-anak 1kj1 di 22.13
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar